Membawa Misi Islam Pertengahan, Kemenag Apresiasi Wahdah Islamiyah Mamuju
Mamuju – Wahdah Islamiyah kembali menggelar tabligh akbar secara virtual, kegiatan ini merupakan agenda tahunan pengurus daerah wahdah islamiyah Mamuju.
Mengangkat tema Wasathiyah Islam praktik moderat islam ahlusunnah waljamaah di nusantara, dibuka secara resmi oleh Kepala seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kab. Mamuju H. Usman, S.Ag.,M.Si. Ahad, (11/12/21).
Ketua DPD Wahdah Islamiyah Mamuju Ust. Amiruddin, S.Pdi.,M.Pdi mengatakan, Wahdah Islamiyah Mamuju sebagai salah satu ormas islam yang memiliki ribuan kader di Kabupaten Mamuju memiliki tanggung jawab memberikan pencerahan utamanya kepada kepada ummat secara umum, seiring dengan adanya indikasi menguatnya paham-paham ekstrim ditengah masyarakat.
“Sebagai ummat islam yang baik maka kita harus bersikap pertengahan tidak ekstrim ke kiri atau terlalu ekstrim ke kanan akan tetapi tegak lurus berjalan ditengah,” ujar Ust. Amiruddin
Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Mamuju, H. Usman dalam sambutannya mengatakan selama ini kantor Kementrian agama kabupaten Mamuju terus bergandengan tangan dengan semua ormas islam termasuk wahdah islamiyah dalam menanamkan pemahaman keagamaan yang lurus dan pertengahan.
Menurut H. Usman, pengamalan islam secara moderat akan membawa ummat pada kondisi kehidupan yang penuh tolerasnsi.
Momen tabligh akbar tersebut, Bimas Islam juga menyampaikan apresiasi kepada wahdah islamiyah mamuju atas partisipasi dan kontribusinya kepada ummat di bidang sosial dan dakwah.
“InsyaAllah kedepan Kemenag bersama wahdah islamiyah senantiasa bersinergi membawa ummat agar lebih moderat dan wasathan dalam berislam.” ujarnya
Sebagai narasumber Tabligh Akbar tersebut, DR. Rahmat Abdurrahman, Lc , MA menekankan kepada setiap muslim sebaiknya menjadikan sifat wasathiyah atau sifat moderat ini menjadi bagian dari praktik dalam mengamalkan islam di Nusantara khususnya di Mamuju.
Ia menambahkan, penguatan Islam Wasathiyah mesti menjadi agenda semua ormas islam disetiap tingkatan.
Ia juga menjelaskan ada dua paham ekstrim yang mengancam saat ini, yakni ekstrim kiri meliputi liberalisme bergerak ke arah pemikiran liberalisme, pluralisme, dan sekularisme yang disatukan dalam pemikiran agama.
Sedangkan radikalisme sebagai ekstrim kanan bergerak ke arah terorisme berkedok agama atau mengatasnamakan agama.
Menurut DR. Rahmat, pergerakan dua kelompok ini merupakan gambaran pertarungan ideologi global yang menggempur Indonesia dan telah memporak-porandakan keislaman yang selama ini telah dibangun ulama di bumi nusantara.
Sebagai ummat islam pertengahan kita harus bertahan ditengah pertarungan dua ideologi tersebut, dan menampilkan islam yang ramah, santun, toleran dan rahmatan lil alamin.